Beruang madu dengan nama latin (Helarctos malayanus) ialah spesies beruang paling kecil di dunia dan salah satunya yang sedikitnya didalami. Mereka menempati rimba tropis Asia Tenggara, dimulai dari ujung timur India, Bangladesh, lewat Burma, Laos, Thailand, Kamboja, Vietnam, Malaysia dan beberapa pulau Sumatra dan Kalimantan.
Sejauh capaian mereka, beruang madu sedang terancam oleh penghancuran komunitas, kebakaran rimba bertaraf besar, pemburuan untuk empedu dan anggota badan lain dan perdagangan hewan piaraan ilegal. Teror khusus untuk komunitas beruang madu liar di Indonesia ialah lenyapnya komunitas. Ini pada gilirannya memunculkan perselisihan di antara manusia dan beruang hingga beruang didorong keluar komunitas alami mereka dan terkadang masuk ke kebun dan makan tanaman.
Beruang madu kalimantan
Kalimantan dengan jejeran dan kelebatan rimba tropisnya yang simpan banyak flora dan fauna seakan tak pernah stop mendatangkan beberapa kejutan yang mengembirakan. Satu diantaranya dengan kehadiran Sun Bear (Beruang Madu) di daerah Kalimantan.
Tidak Cuma di Kalimantan Sun Bear Dapat anda dapatkan di sejumlah tempat di dunia, untuk daerah Indonesia anda bisa mendapati Sun Bear (Beruang Madu) di Kalimantan dan Sumatera.
Sun Bear (Beruang Madu)
Sun Bear atau Malayan Sun Bear, dikenali dengan panggilan "Beruang Madu" di Indonesia, Beruang Madu sebagai beruang sama ukuran tubuh paling kecil dari beruang-beruang yang ada dibelahan bumi mana saja.
Nama Sun Bear atau Malayan Sun Bear diambil dari wujud pertanda di dada dan sekitaran leher dari beruang ini yang seperti matahari keluar, tersebut penyebabnya beruang ini diberi nama Sun Bear. Dan nama Beruang Madu yang dekat dipakai oleh orang Indonesia diambil dari rutinitas sang Beruang yang suka minum madu, meskipun madu bukan salah satu makan beruang ini.
Binatang Sangat jarang
Beruang Madu sekarang ini dekati kemusnahannya, spesies beruang ini ialah spesies yang diproteksi dan sebagai satwa sangat jarang. Oleh IUCN Red Daftar atau Daftar Merah IUCN atau juga dikenal dengan Red Data Daftar ialah sebuah organisasi internasional untuk memutuskan standard daftar spesies usaha penilaian pelestarian, Sun Bear sebagai salah satunya spesies yang masuk ke dalam daftar Red Data Daftar dengan status Vulnerable (Rawan).
Beberapa ciri Beruang Madu
Beruang Madu dewasa mempunyai panjang badan sekitaran 1-1,5 mtr. dengan berat Beruang Madu Jantan capai Beruang Madu Kalimantan75 kg, dan Beruang Madu betina berbobot yang sedikit enteng. Sama ukuran badan yang kecil dan berat enteng berikut yang mengakibatkan Beruang Madu (Sun Bear) mendapatkan predikat sebagai beruang paling kecil di dunia.
Beruang Madu mempunyai bulu-bulu (fur) warna hitam berkilau dan mempunyai pertanda yang warna putih kekuningan di bagian dadanya yang berwujud huruf "V" seperti matahari keluar. Seperti umumnya beruang pada umunya Beruang Madu mempunyai kaki dengan kuku-kuku panjang dan tajam. Beruang yang populer dengan kepiawaiannya memanjat ini mempunyai wujud kaki depannya menghadap ke, tidaklah aneh bila hal ini yang mempermudahnya mencekram tangkai pohon untuk memanjat.
Makanan Beruang Madu
Sun bear sebagai binatang Omnivora (Pemakan Segala), beruang ini menyenangi daging binatang-binatang kecil seperti Ayam, burung, disamping itu binatang ini menyenangi buah-buahan dan dedaunan muda seperti puncak palem. Sama dengan namanya, Beruang Madu benar-benar menyenangi madu. Madu sebagai makanan kesukaannya. Beruang madu kerap memburu sarang madu saat malam hari, madu dan dan anak lebah sisi yang paling dicintai.
Habitat Beruang Madu
Beruang madu hidup di hutan-hutan dengan cuaca tropis dan sub tropis, Beruang Madu benar-benar sukai memanjat dan mereka sukai tinggal di atas beberapa pohon. Beruang Madu menebar di sejumlah Negara Asia Timur dan Selatan seperti Brunei Darussalam, China, Indonesia (Kalimantan dan Sumatera). Disamping itu Beruang madu dapat diketemukan di sejumlah Negara lain seperti Burma, Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Laos.
Reproduksi
Beruang Madu berkembang biak dengan melahirkan, Beruang Madu Umumnya memiliki kandungan selam 3,lima bulan dan menyusui sepanjang lebih kurang 1,lima tahun. Kematangan seksual mulai terlihat saat Beruang Madu berumur empat tahun. Rerata umur Beruang Madu bisa capai 25-28 tahun.
5 Fakta Tentang Beruang Madu
1. Punyai beberapa panggilan yang unik
Antara delapan spesies beruang yang berada di dunia, beruang madu punyai ukuran paling kecil. Panjang mereka cuma capai 1,5 mtr. dan berat badannya optimal 80 kg.
Salah satunya ciri-ciri unik dari performa beruang ini yakni corak warna kuning di dadanya. Corak itu membuat beruang ini dikatakan sebagai sun bear dengan bahasa Inggris alias beruang matahari.
Disamping itu, beruang madu punyai panggilan beruang anjing. Menurut situs National Geographic, hal tersebut karena perawakan mereka yang berotot, telinga kecil, dan moncong yang pendek. Mereka punyai bulu-bulu hitam yang pendek dan kaki besar yang pas untuk memanjat pohon.
2. Sebagai omnivor karena makanan beruang madu bermacam-macam
Walau namanya beruang madu, makanan beruang ini bukanlah cuma madu. Situs See The Wild menyebutkan jika mereka makan serangga seperti semut dan rayap. Dengan panjang capai 25 cm, lidah beruang madu dapat secara mudah masuk ke sarang semut atau rayap, selainnya sudah pasti ke sarang lebah untuk ambil madu.
Selainnya serangga dan madu, beruang madu makan beragam tipe buah, akar-akaran, bahkan juga hewan pengerat dan burung. Sebagai hewan nokturnal, mereka cari makan pada saat malam dan tidur di saat siang.
3. Penyendiri dan suka memanjat pohon
Terkecuali induk beruang madu dan anak-anaknya, beruang madu populer sebagai hewan penyendiri. Tetapi, situs One Kind Planet menyebutkan jika terkadang beberapa beruang madu bergabung untuk makan buah dari pohon yang besar. Mereka diprediksi sebagai hewan monogami alias cuma kawin dengan 1 pasangan saja.
Beruang madu punyai langkah hidup yang paling unik jika dibandingkan spesies beruang lain. Mereka suka habiskan waktu di atas pohon. Dengan cakarnya yang panjang dan meliuk, mereka dapat secara mudah memanjat dan bergerak dari pohon ke pohon.
4. Populer agresif
Walau memiliki ukuran relatif kecil, beruang madu dapat berlaku agresif pada manusia, terlebih bila mereka dikejuti dengan kedatangan manusia dalam rimba.
Dengan gigi dan kuku yang tajam, mereka dapat mengakibatkan cedera serius bila serang. Tidaklah aneh bila situs Bears of The World menyebutkan mereka sebagai salah satunya hewan paling beresiko di rimba.
5. Paling hampir musnah antara semua beruang
Selainnya di Indonesia, beruang madu ada di beberapa negara Asia Tenggara lain, seperti Malaysia, Thailand, Kamboja, dan sebagainya. Mereka ada juga di India dan Bangladesh. Tetapi, komunitas mereka makin lama makin sedikit. Pemicunya sudah pasti karena kerusakan komunitas karena penebangan rimba liar.
Diprediksi, sekitaran 30 % pengurangan komunitas sudah menerpa mereka sepanjang 30 tahun akhir. Oleh IUCN alias Uni Internasional untuk Pelestarian Alam, beruang madu dikasih status hampir musnah.
Sebagai salah satu beruang yang hidup di Indonesia, mudah-mudahan saja kelestarian mereka dapat terbangun agar angkatan kedepan dapat menyaksikan kekhasan mereka, ya!
Populasi Beruang Madu Kaltim-Kaltara Sekitaran Seribu Ekor
Balai Pelestarian Sumber Daya Alam Propinsi Kalimantan Timur memprediksi komunitas satwa sangat jarang beruang madu di daerah Kalimantan timur dan Kalimantan Utara sekarang ini masih lumayan banyak dalam jumlah sekitaran seribu ekor.
Kepala BKSDA Kalimantan timur Sunandar Trigunajasa ke reporter di Samarinda, Kamis, menerangkan jika binatang sangat jarang sebagai maskot Kota Balikpapan itu ada menyebar di beberapa teritori rimba di ke-2 propinsi itu.
"Kami memanglah belum tahu data tentunya, tetapi kami percaya komunitas beruang madu ada banyak di daerah Kalimantan timur dan Kaltara. Hal yang memperkuat ialah ada banyak kelihatan beruang madu di teritori rimba serta seringkali ada di lokasi pemukiman masyarakat," kata Sunandar.
Kurangnya data berkaitan kehadiran satwa itu, karena kebatasan personil yang dipunyai BKSDA Kalimantan timur. Akan tetapi, BKSDA terus akan merajut komunikasi dengan organisasi non-pemerintah yang menekuni pelindungan satwa sangat jarang beruang madu, untuk lengkapi data dan kehadiran beruang madu di Kalimantan timur dan Kaltara.
Menurut dia, beruang madu sebagai salah satunya hewan yang diproteksi sama sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 dan Ketentuan Pemerintahan Nomor 7 Tahun 1999.
"Oleh karenanya, siapa yang menyengaja tangkap, mencederai dan membunuh hewan yang diproteksi itu terancam hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp 100.000.000," sambungnya.
Beruang madu biasa dicari masyarakat untuk digunakan empedunya karena dipercayai dapat mengobati macam penyakit, walau hal tersebut belum ketahuan pernah secara ilmiah. Satwa bernama latin helarctos malayanus itu, terhitung kerabata Ursidae dan tipe paling kecil dari 8 tipe beruang yang berada di dunia.
Berekreasi Ke BOSF
Di Kalimantan Timur ada sebuah penangkaran Orangutan yang diberi nama The Borneo Orangutan Survival Beruang Madu KalimantanFoundation dipersingkat BOSF sesudah seringkali ganti nama, yakni sebuah tempat project pemulihan Orangutan. BOSF berdiri di tahun 1991 di Kutai Kertanegara.
Di tempat selebar 1800 Hektar berikut Orangutan dan Sun Bear (Beruang Madu) di pelestarian.
Dalam BOSF Ada banyak pulau bikinan, BOSF mempunyai sebuah program eco rekreasi yang disebutkan "Samboja Lodge" yang memprioritaskan visi kelestarian lingkungan. Paket yang dijajakan dalam program Samboja Lodge ialah ikuti beberapa aktivitas harian Yayasan BOSF seperti
- dalam Program Rehabilitas Satwa (Orangutan dan Beruang Madu).
- aktivitas pemulihan tempat krisis.
- Aktivitas kebun organik.
- Aktivitas pembikinan pupuk organik (Kompos)
- Dan penilaian kehidupan liar yang berada di sekitaran area BOSF.
Lokasi BOSF
BOSF ada Di Kutai Kertanegara Kalimantan Timur persisnya di Persisnya di Jalan Balikpapan - Handil KM 44 Kel. Margomulyo, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara anda bisa melihat langsung sekitaran 40 lebih Beruang Madu dan satwa yang lain.
Biaya
Agar bisa melihat beruang sangat jarang ini, BOSF memberi peluang ke beberapa pengunjung untuk melihat langsung kehidupan berung-beruang kecil ini, waktu untuk bertandang ialah saat pagi hari di antara jam 09:00-13:00 dan sore hari di antara jam 14:00-20:00.
Biaya untuk masuk ke BOSF untuk Anak-anak Rp. 275.000 dan Dewasa Rp. 550.000 per-orang.
0 comments:
Post a Comment