Elang flores (Nisaetus floris) sebagai jenis elang memiliki ukuran besar, sekitaran 71-82 cm, yang ikut membuat bertambah keberagaman burung di tanah air. Walau namanya elang flores, burung ini bisa ditemui di Pulau Lombok, Sumbawa, dan pulau kecil Satonda dan Rinca, selainnya sudah pasti di Pulau Flores, Nusa Tenggara.
Fakta burung Elang Flores seperti burung pemangsa lain, elang yang badan sisi bawahnya warna putih ini menyenangi rimba daratan rendah dan submontana sampai ketinggian 1.000 mtr. di permukaan laut. Tehnik memakannya yang gampang kelihatan ialah memburu dari tenggeran dan terbang mengangkasa manfaatkan saluran udara panas (thermal soaring).
Bermula pada tahun 2004, rangkaian pelajari genetika, morfologi dan survey lapangan dilaksanakan buat menilai anak-anak jenis elang brontok (Nisaetus cirrhatus) yang menyebar luas. Dimulai dari India dan sekelilingnya, Sri Lanka, Kepulauan Andaman, Filipina, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
Hasilnya, anak jenis yang ada di Nusa Tenggara, persisnya teritori Flores dan sekelilingnya (Nisaetus cirrhatus floris) ini mempunyai ketidaksamaan watak morfologi dan diputuskan sebagai jenis tertentu yakni elang flores (Nisaetus floris). Dunia juga mengaku, elang flores sebagai jenis tertentu yang cuma ada di daerah Nusa Tenggara.
Semenjak diputuskan sebagai jenis tertentu, status pelestarian elang flores alami kenaikan berarti. Persebarannya yang terbatas di teritori rimba di Nusa Tenggara benar-benar dikuasai oleh luas tutupan hutannya. Disamping itu penangkapan dan perdagangan ilegal jadi parah keadaan komunitasnya di alam.
Jumlah pribadi dewasa di semua persebarannya diprediksi sekitaran 100 pasang dengan wilayah jelajahi sekitaran 10.000 km persegi. Kecondongan komunitasnya yang tetap turun membuat Tubuh Pelestarian Dunia IUCN (International Union for Conservation of Nature) memutuskannya sebagai jenis "satu cara ke arah kemusnahan" (Critically Endangered/CR). Pemerintahan sendiri memutuskan burung ini sebagai jenis diproteksi lewat Ketentuan Pemerintahan No. 7 Tahun 1999 mengenai Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Di Flores, salah satunya daerah persebarannya ada di teritori rimba Mbeliling. Burung Indonesia di awal 2012 menulis 5 kali pertemuan dengan jenis ini di Dusun Golo Desat, Roe (Cunca Lolos), Golo Damu, dan rimba Puarlolo yang keseluruhnya terhitung dalam daerah Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Di Indonesia, beberapa jenis Nisaetus yang kita mengenal selainnya elang Flores ialah elang jawa (Nisaetus bartelsi), elang wallace (Nisaetus nanus), elang brontok, elang gunung (Nisaetus alboniger), dan elang sulawesi (Nisaetus lanceolatus).
Fakta unik burung Elang Flores
1. Fakta Elang Flores yang pertama ialah burung epidemik indonesia yang dari Nusa Tenggara. Saat ini Elang Flores di prediksikan komunitasnya tidak lebih dari 250 ekor elang dewasa dapa tahun 2005 hingga masuk ke dalam daftar merah (IUCN Redlist) sebagai Critically Endangered (Krisis).
2. Fakta Elang Flores yang ke dua adalah, Komunitas Penyebaran Elang Flores cuma dapat di dapatkan di pulau Flores, Satonda, Paloe, Komodo, Sumbawa, Rinca dan Lombok.
3. Komunitas burung Elang Flores ada di rimba dataran rendah dan rimba Submontana yamg mempunyai ketinggian sampai 1600 mtr. di permukaan laut.
4. beberapa fakta dari ciri ciri-ciri unik Elang Flores adalah Biasanya ukuran badan Elang Flores dewasa sekitaran 60 sampai 80, ukuran yang lumrah untuk hewan burunng pemangsa.
disamping itu ciri ciri-ciri yang khas serta unik pada burung Elang Flores ialah kepalanya yang warna putih dan bergaris coklat pada mahkotanya, disamping itu rupanya kakinya jugak warna putih
Fakta unik yang lain badan Elang Flores memiliki warna coklat kehitam-hitaman, dan dan perutnya warna putih bercorak tipis yang warna coklat kemerahan, dan ekornya warna coklat dengan garis gelap sejumlah enam.
5. Makanan burung Elang Flores tidak jauh berbeda dari makanan secara umum burung elang, seperti hewan jenis burung kecil, ular, kadal dan hewan hewan kecil yang lain.
6. Pemicu Kemusnahan Elang Flores atau pemicu masuk ke daftar hewan langka sebagiannya di sebabkan karena hewan Elang Flores dikira sebagai hama oleh masyarakat yang mana hewan burung Elang Flores memakan ayam.
disamping itu kemusnahan atau langkanya hewan burung Elang Flores di sebabkan oleh beberapa orang memakan burung Elang Flores untuk dipasarkan pada harga yang mahal karena masuk hewan langka yang diproteksi.
7. Usaha konservasi burung Elang Flores dengan di baginya pelestarian dan diberikan sebuah pembelajaran pada warga mengenai hewan hewan yang langka dan nyaris musnah.
0 comments:
Post a Comment