Tuesday, May 17, 2022

Harimau Bali Punah: Fakta Dan Penyebab Panthera tigris Balica Punah Pada Tahunn 1938

 

Harimau Bali Punah

Harimau Bali Punah
. Sub-spesies yang punah paling awal ialah harimau Bali (Panthera tigris Balica (Schwarz, 1912)). Saat sebelum kehadiran Belanda ke Nusantara, harimau ialah satwa yang paling ditakutkan sekalian disegani oleh warga lokal. Diprediksi, sampai akhir era ke-17, masih tetap ada sekitaran 300-an ekor harimau Bali di komunitasnya. Belanda dan warga Eropa secara umum di saat itu memandang pemburuan binatang buas sebagai sebuah prestige. Tempat pulau Bali yang sempit dan pemburuan yang tetap dilaksanakan membuat komunitasnya makin turun. Harimau Bali paling akhir ditembak di wilayah Sumber Kima, Bali Barat di tanggal 27 September 1937. Sub-spesies ini selanjutnya Harimau Bali Punah di tahun 1938.

Harimau Bali sebagai harimau terkecil dari ke-3 sub spesies. Bila tidak punah, Harimau Bali yang lokal ialah sebuah kekayaan hayati yang tidak ternilai harga. Dia ialah harimau paling kecil di dunia dengan berat cuma 65-100 kg.

Ukuran Samong sama dengan ukuran satu ekor leoprad atau macan tutul. Warna oranye pada Harimau Bali lebih jelas dibandingkan harimau yang lain karena ada beberapa titik hittam sepanjang segi garisnya.

Ada teori yang mengatakan jika Harimau Bali Punah ialah Harimau Jawa yang berenang menyebrangi Selat Bali untuk cari komunitas baru. Ini dilandasi dengan bukti jika harimau ialah hewan yang menyenangi air dan pintar berenang.

Tetapi ada pula teori yang menjelaskan jika Harimau Bali ialah Harimau Jawa yang terpisah di saat pembangunan Selat Bali sekitaran 10.000 tahun lalu. Selat itu pisahkan Pulau Jawa dan Pulau Bali sepanjang 2,4 km.

Harimau yang ketinggalan harus beradaptasi dengan keadaan geografis Pulau Bali yang kecil, yakni sekitaran 5.780 km persegi. Hingga Harimau Bali menyesuaikan jadi sub-spesies harimau paling kecil di dunia.

Harimau Bali sebagai predator buas yang mengincar kerbau, rusa, babi, monyet, unggas, dan kambing sebagai mangsa. Menyusutnya komunitas, sumber makanan, dan air, pemburuan yang sudah dilakukan oleh manusia membuat Harimau Bali yang hidup beratus-ratus tahun sebagai penguasa tanah Bali punah tanpa sisa.
 

Harimau Dipandang penganggu


Harimau Bali Punah

Orang Jawa secara tradisionil benar-benar menghargai alam terhitung harimau. Harimau diundang Kyaine atau Mbah sebagai penghargaan. Dalam pada itu Harimau Bali, hidup sepanjang beratus-ratus tahun dari saat sebelum jaman es sampai menyambut kemusnahannya sekitaran 1940 an.

Jumlah mereka tidak banyak dan hidup di hutan-hutan yang jarang-jarang dikunjungi manusia. Tetapi warga Bali mengangggap Harimau Bali sebagai arwah jahat dan sering membunuh mereka bila ketahuan disekitaran permukiman masyarakat.

Dikutip dari ThoughtCo, kehadiran Harimau Bali tidak betul-betul terancam sampai kehadiran beberapa pemukim Eropa pertama tiba ke Bali sekitaran era 16. Beberapa orang Eropa itu mengawali pembangunan di Bali memandang harimau sebagai penggangu.

Jumlahnya orang Eropa yang tiba kurangi komunitas Harimau Bali, belum juga mereka melalukan pemburuan sebagai olahraga. Kemusnahan Harimau Bali dipercepat karena ada rekreasi pemburuan style Inggris, Shikari, yang sudah dilakukan oleh beberapa orang Belanda yang tiba ke Bali dari Jawa. Pemburu Harimau ini biasanya dilaksanakan oleh beberapa orang yang mengusai memakai senjata memburu.

Memburu Harimau Bali dipandang seperti aktivitas olahraga pada periode itu. Aktivitas pemburuan ini dibantu dengan seorang "mir shirkar," atau master pemburu yang sering diambil dari suku atau orang pedalaman lokal yang mengenali wilayahnya secara baik.

Dikutip dari Univeristy of Wisconsin-Eau Claire, waktu itu kekuatan reproduksi harimau betina cuma mampu melahirkan dua sampai tiga anak tiap dua 1/2 tahun sekali. Pemburuan itu stop, tetapi bukan lantaran mengetahui teror kemusnahan. Tetapi karena Harimau Bali sejenis kelamin betina yang habis dicari di tahun 1937.

Penyebab Harimau Bali Punah

Harimau Bali Punah

Penyebab Pertama Harimau Bali Punah , harimau ini tinggal dalam suatu pulau, yang mencolok tingkatkan kesempatan kemusnahan mereka.

Saat manusia mulai menempati Pulau Bali, harimau tidak punyai tempat untuk berpindah, dan mereka (dapat disebut) terjerat.

Harimau Bali sebagai hewan yang besar secara fisik, dan ini bisa mengakibatkan beberapa permasalahan.

Badan yang besar dan menonjol membuat mereka lebih susah untuk sembunyi dari manusia.

Disamping itu, hewan yang besar memerlukan semakin banyak tanah dan sumber daya untuk tetap bertahan hidup.

Tiap ekor harimau harus menjaga daerah yang luas untuk memperoleh sumber daya yang cukup buat bertahan hidup.

Karena harimau Bali lebih kecil dari subspesies yang ada sekarang ini, daerahnya kemungkinan sedikit kecil.

Tetapi, ini tetap tidak memungkinkannya komunitas yang besar sekali untuk tetap bertahan hidup di pulau kecil itu.

Disamping itu, harimau mempunyai kemampuan reproduksi yang lamban.

Pembiakan berjalan sepanjang 20-30 hari.

Sesudah periode kehamilan 90 hari, rerata harimau betina melahirkan cuma 2-3 anak.

Mayoritas anak yang lahir kemungkinan bisa menjadi korban predator.

Anak-anaknya akan tinggal dengan ibu mereka sepanjang sekitaran 2 tahun.

Maknanya, jika betina cuma dapat mengalami perkembangan biak kurang lebih tiap dua 1/2 tahun sekali.

Paling akhir, harimau sebagai hewan soliter.

Hidup dalam barisan bisa memberi beberapa faedah untuk pribadi.

Misalkan, pemburuan barisan dapat memberikan keuntungan daripada masing-masing.

Hidup bergerombol dapat menahan pemangsaan.

Bila harimau hidup dalam barisan besar, semakin sedikit anak harimau yang hendak jadi korban predator.

Saat datang waktunya untuk memburu, si ibu tidak punyai opsi selainnya tinggalkan anaknya.

Pada sekarang ini, umumnya pada mereka dimakan.

Bila mereka hidup bergerombol, ada harimau yang lain menjaga anak-anaknya saat ibu mereka pergi.

Fakta Menarik Mengenai Harimau Bali



Berbicara masalah harimau Bali, ada banyak bukti yang memikat buat dibaca, yakni:

  • Dalam seni tradisionil dan narasi rakyat, harimau ini mempunyai tempat khusus. Mereka kerap kelihatan dalam lukisan dan wujud seni yang lain.
  • Di Bali, sistem memburu harimau yang dicintai ialah tangkap hewan ini dengan jebakan kaki baja berat yang besar Kemudian menembaknya dari dekat.
  • Baron Hongaria Oszkár Vojnich, dalam bukunya In The East Indian Archipelago, memvisualisasikan bagaimana dia menjerat, memburu, dan ambil photo harimau Bali pada 3 November 1911.
  • Warga di tempat yakin jika bubuk yang dibikin dari kumis harimau ialah toksin yang tidak teridentifikasi dan baik.
  • Dalam buku Island Of The Gods kreasi Miguel Covarrubias. Saat bayi Bali lahir, dia dikasih kalung jimat perlindungan yang dibuat dari koral hitam dan sepotong tulang atau gigi harimau.
  • Kenakan anggota badan harimau sebagai perhiasan ialah hal umum antara warga Pulau Bali, khususnya untuk argumen religius.


Nach, tersebut ulasan berkenaan karakter, cerita kemusnahan, dan bukti menarik berkenaan harimau Bali.

0 comments:

Post a Comment