Thursday, November 20, 2025

Berang berang Apakah Sama dengan Otter? Jangan Ngaku Pecinta Satwa Kalau Masih Salah

Berang berang Apakah Sama dengan Otter

Berang berang apakah sama dengan otter?
Pertanyaan ini sering muncul begitu saja di kepala kita saat melihat video hewan lucu yang sedang berenang di sungai, lalu tiba-tiba bingung harus menyebutnya apa. Sobat Satwa, jujur saja, pernahkah Anda menunjuk seekor hewan di kebun binatang dan dengan yakin berteriak, "Lihat, itu berang-berang!" padahal sebenarnya itu adalah otter? Tenang, Anda tidak sendirian.

Kebingungan ini massal. Terjadi di mana-mana. Padahal, jika mereka bisa bicara, mungkin mereka akan protes keras karena disamakan. Mereka berbeda. Sangat berbeda. Seperti membedakan kucing dengan kelinci; sama-sama berbulu dan lucu, tapi beda nasib.

Kebingungan Linguistik: Kenapa Kita Sering Tertukar?

Sebelum kita masuk ke anatomi, mari kita luruskan benang kusut bahasa ini. Akar masalah dari pertanyaan berang berang apakah sama dengan otter seringkali bermula dari terjemahan.

Jebakan Google Translate dan Kartun Masa Kecil

Di Indonesia, kata "Berang-berang" sering digunakan secara sapu jagat. Waktu kecil, kita menonton kartun yang menampilkan hewan pengerat pembuat bendungan (Beaver) dan terjemahannya di TV adalah berang-berang. Lalu, kita pergi ke sungai di Sumatera atau Kalimantan, melihat hewan panjang licin pemakan ikan (Otter), dan warga lokal juga menyebutnya berang-berang (atau linsang/sero).

Kacau, kan? Ha ha ha.

Secara ilmiah:

  • Beaver adalah hewan pengerat (Rodentia). Sepupu jauh tikus dan kapybara.
  • Otter adalah hewan karnivora (Mustelidae). Keluarga musang dan cerpelai.

Taksonomi yang Memisahkan Mereka Jauh Sekali

Bayangkan ini: Beaver itu ibarat tukang kayu yang vegan. Otter itu nelayan yang handal. Jika Anda bertanya pada ahli biologi berang berang apakah sama dengan otter, mereka mungkin akan menghela napas panjang sebelum menjelaskan bahwa satu dari ordo Rodentia (Beaver), dan satunya lagi Carnivora (Otter). Mereka berpisah jalur evolusi jutaan tahun lalu!

Perbedaan Fisik Mencolok: Jangan Sampai Salah Tunjuk

Jika Anda bertemu mereka di alam liar (semoga dari jarak aman), ada tanda-tanda fisik yang mustahil disembunyikan. Mari kita bedah satu per satu.

Ekor Si Arsitek vs Ekor Si Perenang

Ini adalah kunci jawaban paling mudah. Lihatlah ekornya.

Beaver (Berang-berang sejati/Castor): Punya ekor yang lebar, pipih, dan bersisik. Bentuknya persis dayung perahu atau raket pingpong raksasa. Ekor ini bukan hiasan. Ini alat kerja. Mereka menggunakannya untuk menepuk air sebagai tanda bahaya, atau sebagai penyangga saat berdiri menggerogoti pohon. Kokoh. Kuat.

Otter (Sero/Linsang/Lutra): Ekornya panjang, meruncing, berotot, dan penuh bulu. Bayangkan ekor musang tapi versi super tebal. Fungsinya seperti kemudi kapal saat mereka melesat mengejar ikan di dalam air. Aerodinamis sekali.

Wajah dan Gigi: Si Pengerat Kayu vs Si Pemangsa Ikan

Tatap wajah mereka.

Beaver punya gigi seri depan yang besar, panjang, dan berwarna oranye terang. Ya, oranye! Warna itu berasal dari zat besi di enamel gigi mereka yang membuat gigi itu sekuat baja untuk menebang pohon. Wajah mereka lebih "tembem" dan bulat.

Otter? Wajahnya lebih runcing dengan kumis panjang yang sensitif. Giginya tidak menonjol keluar seperti kelinci, tapi tajam-tajam di dalam mulut, siap merobek daging ikan atau memecahkan cangkang kepiting. Tatapan otter seringkali terlihat "nakal" dan penuh rasa ingin tahu.

Tabel Perbandingan Fisik Singkat

Fitur Beaver (Berang-berang) Otter (Sero/Linsang)
Ekor Pipih, lebar, bersisik (seperti dayung) Panjang, berbulu, meruncing
Gigi Panjang, oranye, untuk memahat Tajam, runcing, untuk merobek
Renang Menggunakan kaki selaput Menggunakan seluruh tubuh & ekor

Gaya Hidup dan Habitat: Beda Rumah, Beda Hobi

Di sinilah perbedaan karakter mereka benar-benar bersinar. Membahas berang berang apakah sama dengan otter tanpa membahas kelakuan mereka itu seperti makan sayur tanpa garam. Hambar.

Beaver Sang Insinyur Pembuat Bendungan

Beaver adalah pekerja keras. Workaholic sejati. Hidup mereka didedikasikan untuk mengubah lingkungan. Mereka menebang pohon, menyeretnya ke sungai, menumpuk lumpur dan batu, lalu... voila! Jadilah bendungan.

Kenapa repot-repot? Bendungan ini menciptakan kolam tenang (pond) di mana mereka bisa membangun "Lodge" (rumah) di tengahnya. Pintu masuk rumah ini ada di bawah air, jadi predator seperti serigala atau beruang tidak bisa masuk. Jenius, bukan?

Otter Si Atlet Renang yang Suka Bermain

Sementara beaver sibuk bekerja 9-to-5 membangun infrastruktur, otter adalah definisi "hidup untuk bersenang-senang". Mereka tidak membangun bendungan. Mereka biasanya tinggal di lubang tanah di tepian sungai (seringkali bekas lubang hewan lain).

Sobat Satwa pasti sering melihat video otter meluncur di lumpur atau salju, kan? Itu bukan hanya untuk konten TikTok. Itu cara mereka bergerak efisien sekaligus bermain. Otter sangat sosial, berisik, dan aktif. Mereka melesat di air dengan kelincahan yang membuat perenang Olimpiade iri.

Fakta Menyentuh Hati: Pernah lihat foto hewan yang tidur terapung sambil pegangan tangan supaya tidak hanyut terbawa arus? Itu adalah Sea Otter (Berang-berang Laut), bukan beaver. Momen ini adalah puncak keimutan dunia satwa!

Menu Makanan: Vegan vs Karnivora Garis Keras

Bayangkan Anda mengundang mereka makan malam. Jangan sajikan menu yang sama.

Diet Kayu Beaver yang Ekstrem

Beaver adalah herbivora sejati. Makanan favorit mereka adalah lapisan kambium pohon (kulit kayu bagian dalam). Mereka juga makan dedaunan, tunas air, dan tanaman sungai. Saat musim dingin, mereka makan persediaan ranting yang sudah mereka "awetkan" di dasar kolam dingin.

Menu Seafood Harian Otter

Otter adalah predator. Mereka butuh protein tinggi. Menu harian mereka meliputi ikan, kepiting, kerang, katak, dan kadang burung air kecil. Metabolisme mereka sangat cepat, sehingga mereka harus makan banyak—bisa mencapai 15-25% dari berat tubuh mereka setiap hari! Kalau kita makan sebanyak itu, mungkin kita sudah tidak bisa bangun dari kasur.

Sebaran Wilayah: Apakah Ada Beaver di Indonesia?

Nah, ini poin krusial untuk menjawab kebingungan lokal tentang berang berang apakah sama dengan otter.

Realita Satwa Liar Nusantara

Jika Anda melihat hewan air berbulu di sungai-sungai Indonesia—entah di hutan mangrove Kalimantan atau sungai berbatu di Jawa—itu 99,9% adalah Otter (Sero/Linsang).

Beaver (Genus Castor) asli hidup di Amerika Utara dan Eropa/Asia bagian utara (seperti Rusia). Mereka butuh iklim empat musim dan pohon-pohon spesifik. Jadi, tidak ada beaver liar di hutan tropis Indonesia. Hewan yang sering disebut "berang-berang" oleh penduduk lokal kita adalah Asian Small-clawed Otter (Sero Ambrang) atau Smooth-coated Otter.

Jadi, kalau ada teman Anda bilang melihat beaver bikin bendungan di Sungai Ciliwung, dia mungkin sedang berhalusinasi atau salah lihat tumpukan sampah. Ha ha ha.

Mengapa Membedakan Mereka Itu Penting?

Mungkin Anda berpikir, "Ah, yang penting sama-sama lucu." Tapi tunggu dulu.

Dampak pada Konservasi Alam

Salah identifikasi bisa berbahaya bagi kelestarian mereka. Otter di Indonesia, misalnya, sering dianggap hama oleh pemilik tambak ikan karena mereka mencuri ikan. Konflik manusia dan otter ini tinggi. Sementara beaver, di habitat aslinya, dianggap "Keystone Species" karena bendungan mereka menciptakan ekosistem bagi ratusan hewan lain.

Memahami perbedaan perilaku mereka membantu kita mengambil langkah konservasi yang tepat. Kita tidak bisa melindungi apa yang tidak kita kenali, bukan?


Jadi, kembali ke pertanyaan besar di awal: berang berang apakah sama dengan otter?

Jelas tidak. Mereka bagaikan bumi dan langit. Satu adalah arsitek hutan yang tenang dan memakan kulit pohon, satunya lagi adalah predator perairan yang lincah, ribut, dan memakan ikan. Menyebut otter sebagai berang-berang (beaver) mungkin kesalahan umum karena bahasa, tapi sekarang Sobat Satwa sudah tahu kebenarannya.

Lain kali Anda melihat makhluk licin melesat di air, perhatikan ekornya, lihat wajahnya, dan Anda akan tersenyum bangga karena tahu persis siapa yang sedang Anda kagumi. Alam itu penuh kejutan detail, mari kita rayakan perbedaannya!

0 comments:

Post a Comment