Sejak dari jaman dahulu burung perkutut jawa selalu dihubungkan dengan dogma dan hal mistik yang terkait dengan rejeki dan peruntungan.
Biasanya burung perkutut jawa yang hidup bergerombol ini cuma dipiara golongan darah biru saja, tetapi saat ini burung perkutut dipiara semua kalangan masyarakat.
Selainnya bulu-bulu dan suara yang sanggup mempersejuk hati, burung perkutut jawa yang sudah ikuti kontes akan mempunyai harga beberapa puluh sampai beberapa ratus juta rupiah.
Punyai badan ramping yang panjang, dengan paruh warna kehitaman, daya tarik perkutut jawa punyai tempat tertentu di hati pencinta burung. Juga dikenal dengan panggilan perkutut lokal, burung ini ialah pemakan serangga di habitat aslinya.
Salah satunya rutinitas dari perkutut jawa ini ialah terbang dan menempati di kebun atau kebun. Disamping itu, mereka kerap cari makan di jalan yang jarang-jarang dilalui oleh manusia. Ingin ketahui selanjutnya masalah karakter dan kekhasan burung perkutut jawa? Yok, baca ulasan berikut!
Karakter Burung Perkutut Jawa
Burung perkutut jawa punyai panjang ukuran badan sekitaran 20-25 cm. Ekornya mempunyai ukuran yang lebih pendek dari panjang badannya, dengan wujud kepala yang bundar. Bulu-bulu pada bagian kepala burung ini biasanya ialah abu-abu, dan punggungnya warna coklat dengan pinggir hitam.
Dalam pada itu, bulu-bulu disebelah paling luar ekor burung ini mempunyai warna kehitaman, tapi ujungnya warna putih. Paruh dan irislah burung ini mempunyai warna abu-abu kebiruan, dengan kakinya warna merah sampai jambu tua.
Harus dipahami jika wujud fisik perkutut jawa jantan dan betina berlainan. Burung jantan mempunyai ciri-ciri fisik yang kuat dan bergerak dengan gesit. Pada bagian mukanya dikuasai warna putih yang semakin banyak daripada betina.
Disamping itu, burung jantan mempunyai paruh dengan tebal yang lain dengan betina. Paruhnya lebih dan tebal. Ciri-ciri unik yang lain, ekornya dapat megar saat dia mengibaskannya. Saat kawin, burung jantan akan menggangguk, sebagai pertanda jika dia sedang birahi.
Lalu, bagaimana dengan burung betina? Perkutut jawa betina punyai paruh yang lebih pendek dan tipis. Jika jadi perhatian, matanya kelihatan lebih sayu dan batas kakinya ringkih karena memiliki bentuk lebih tipis dari burung jantan. Saat kawin, burung betina akan mengibaskan ekornya sampai sedikit megar.
Punyai Kekhasan Katuranggan
Burung perkutut jawa, yang namanya latin Geopelia striata ini bukan hanya punyai suara merdu, tapi banyak juga kekhasan yang tidak dipunyai burung yang lain. Antiknya, perkutut dengan beberapa ciri tertentu kadang disebutkan perkutut katuranggan, yang dipercayai mempunyai dampak tertentu pada pemiliknya perform saat turut kontes.
Perkutut katuranggan umumnya mempunyai ciri-ciri fisik tertentu, seperti wujud badan, warna bulu-bulu, paruh, kaki, dan karakter atau sikap saat ikuti kontes. Katuranggan yang cuma ada di burung perkutut bisa tampilkan bagaimana nanti dia bernada saat dilibatkan dalam kontes. Untuk pencinta burung, cukup menyaksikan di bagian katuranggan, bisa dijumpai bagaimana suara yang hendak dikeluarkan burung itu.
Tetapi, bila dibanding dengan perkutut Thailand (perkutut Bangkok), suara perkutut jawa bisa disebut relatif kecil dan tipis. Umumnya, burung yang dipiara oleh banyak penggemar cuma dikasih makan berbentuk beberapa bijian saja seperti milet putih, jewawut, milet merah, gabah memiliki ukuran kecil dengan sedikit ketan hitam.
Tetapi, ada pula pemilik burung yang memberi pakan tambahan seperti biji sawi, biji godem, canary seed, dan pakan extra untuk keperluan mineral berbentuk tulang sotong.
Tidak cuma masalah pakan, dalam memiara burung ini, sangkar penting diingat. Karena burung ini perlu terserang cahaya matahari langsung, beberapa pemilik burung yang menjemur sangkar di tiang kerekan dengan ketinggian lebih kurang 7 mtr..
Tersebut sedikit ulasan berkenaan karakter dan kekhasan burung perkutut jawa. Jika kamu sedang memiara burung, baik itu perkutut atau tipe lain, penting untuk memperhatikan makanan dan kebersihan sangkarnya.
Burung Perkutut Jawa: Ekosistem Terusik
Menyaksikan burung perkutut jawa dibanding dikirar lebih bagus di alam. Riri Retnaningtyas, Mahasiswi Pascasarjana di Departemen Pengetahuan Biologi, Kampus Arkansas, Amerika, share pengalaman saat pernah lakukan penilaian. Ia menerangkan, sepanjang study di Kampus Negeri Malang selainnya di universitas burung perkutut jawa kerap ditemui saat di atas lapangan.
Untuk ia, burung perkutut jawa sebagai burung ciri khas Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Saat di Amerika ia tak pernah menemui burung ini. Karena itu, ia mengharap burung perkutut masih berada di komunitasnya. Karena bila lenyap, ada ekosistem yang terusik. Misalkan seperti distribusi pakan jadi terhalang. Walau sebenarnya, kehadiran burung ini di alam penting untuk keberlangsungan ekosistem. Cuma, sampai sekarang ini rintangannya memang berat. Karena menurut keyakinan beberapa orang Jawa memandang jika dengan memiara burung perkutut jawa itu dapat bawa peruntungan. Hingga ada banyak yang mengasuh.
Beberapa Fakta Burung Perkutut Jawa
1. Burung perkutut mempunyai keunikan fisik, biasa disebutkan katuranggan
Berlainan dengan burung yang lain, Burung perkutut jawa mempunyai ciri-ciri fisik khusus yang diberi nama katuranggan. Bila ditelaah dengan cermat, dalam tubuh perkutut ada ketidaksamaan fisik yang tidak dipunyai perkutut lain.
Ciri-ciri fisik burung perkutut jawa mempunyai makna tertentu. Cukup banyak pecinta burung yang mengincar katuranggan perkutut tertentu yang dipandang sanggup bawa peruntungan.
2. Perkutut lomba dan perkutut lokal
Burung perkutut jawa lomba benar-benar sama pada perkutut Bangkok, sementara perkutut untuk dipiara umumnya lebih dicintai perkutut lokal.
Kehadiran perkutut Bangkok umumnya mempunyai suara yang semakin besar, keras, dan merdu daripada perkutut lokal. Dalam pada itu, perkutut lokal disukai karena memiliki kandungan nilai filosofi dan mistik didalamnya.
3. Burung perkutut jawa simbol pria sejati
Warga Jawa yakini bila Burung perkutut jawa dipandang lambang pria Jawa sejati. Asumsi ini sesuai dogma yang dipercayai sekarang ini bila pria harus mempunyai memiliki 5 hal saat sebelum wafat.
Yakni Wisma (rumah), Garwo (istri), Curigo (keris atau senjata), Turonggo (kuda atau kendaraan), dan Kukilo (burung Perkutut).
4. Tidak gampang untuk keluarkan suara burung perkutut
Saat memperoleh Burung perkutut jawa dari alam atau membeli dari kolektor, burung tidak akan bernada atau bahkan juga tidak mengeluarkan bunyi sama sekalipun.
Ini benar-benar lumrah karena Perkutut perlu penyesuaian dengan lingkungan sekelilingnya. Watak suara perkutut makin lama akan tercipta saat ada di lingkungan baru.
5. Burung perkutut berusia panjang
Dari beragam sumber, Burung perkutut jawa bisa capai umur yang paling tua yakni dan lebih dari 81 tahun. Perkutut lokal alam memang mempunyai umur yang panjang dan lebih dari 60 tahun.
6. Dogma burung perkutut bawa peruntungan dan menderita
Beberapa burung perkutut jawa bisa bawa kebahagiaan dan penderitaan. Bergantung tipe dari perkutut lokal yang dipiara.
Dari ciri-ciri fisik perkutut bisa dijumpai burung yang sanggup bawa ketenangan atau terburukan untuk pemiliknya.
7. Burung perkutut dipiara kelompok tertentu
Pada jaman dulu, Burung perkutut jawa cuma dipiara oleh kelompok tertentu, seperti raja, bangsawan, saudagar kaya, sampai kelompok ningrat.
Tersebut keterangan ringkas dari burung perkutut jawa. Bila anda memiara burung ini pastikan supaya burung yang Anda piara selalu terbangun kebersihan dari kandangnya supaya bisa mempunyai umur yang panjang dan tahan dari semua penyakit yang ada.
0 comments:
Post a Comment